Pentingkah Evaluasi Kinerja? Definisi, Tujuan, Manfaat, Metode

Gambar
Evaluasi Kinerja Perlunya mengadakan evaluasi kinerja karyawan bermanfaat untuk menciptakan sistem penilaian dan penghargaan bagi karyawan dalam suatu perusahaan. Evaluasi kinerja yang memberi masukan positif dan disertai dengan poin-poin yang perlu diperbaiki oleh karyawan dapat mengevaluasi keunggulan yang harus dikembangkan dan kelemahan yang harus diperbaiki oleh karyawan. Pentingkah Evaluasi Kinerja? Sebagai perusahaan sebaiknya pihak manajemen melakukan penilaian kerja kepada karyawannya untuk mengapresiasi kinerja yang telah dilakukan. Penilaian ini dilakukan untuk melihat kekurangan, kelebihan, kesalahan serta hal lain yang bisa mempengaruhi pekerjaan karyawan kedepannya.   Selain itu, evaluasi kerja juga bisa digunakan untuk memperbaiki kebijakan-kebijakan yang kurang atau tidak sesuai dengan kondisi pekerjaan maupun kondisi perusahaan. Urgensinya Evaluasi Kinerja Bagi UMKM Definisi Evaluasi Kinerja Evaluasi kinerja adalah penilaian yang dilakukan secara sistematis u

SDM Indonesia Unggul 2045 Bisa Tercapai

Perkembangan Sumber Daya Manusia Indonesia Unggul

       Pada tahun 2045 Indonesia memiliki visi menjadi sebuah negara maju dengan pendapatan tinggi dan ekonomi terbesar pada peringkat 5 di dunia, dengan perkiraan pendapatan perkapita penduduk mendekati angka $29.300. Kurang lebih sebanyak 50 perusahaan di Indonesia masuk ke dalam fortune 500 companies yang sejajar dengan perusahaan-perusahaan tingkat global. Pada sisi kue perekonomian, sebanyak 73% diharapkan struktur ekonomi bergeser pada sektor yang bernilai tambah tinggi yang berasal dari industri jasa. Dan Indonesia diharapkan memiliki sarana dan prasarana dengan infrastruktur yang memumpuni.

        Saat ini Indonesia harus mengembangkan Clean Energy Resource dengan kata lain kita tidak bisa berharap banyak dari minyak dan gas bumi yang selama ini menjadi andalan bagi perekonomian Indonesia. Untuk itu pemerintah harus menyiapkan SDM yang unggul yang diharapkan bisa membawa Indonesia masuk ke dalam 30 besar dunia yang dapat meratakan pembangunan dan berdaya saing dengan bekal Educatuion and Health. Dan diperkirakan jumlah penduduk di Indonesia pada tahun 2045 kurang lebih mencapai 309 juta jiwa. Dengan rincian 52% penduduk berada pada usia produktif, 75% penduduk berada di kota dan 80% penduduk adalah kelas menengah. Asumsi-asumsi tersebut sangat diperhitungkan dan juga bisa menjadi realistis selama kita mampu menciptakan dan mengembangkan SDM yang unggul. 

        Tetapi jika kita lihat kondisi Indonesia sekarang ini masih dikategorikan sebagai konsumen dan belum bisa menjadi produsen yang artinya kita masih menerima lemparan dari produk-produk import. Lalu apakah kita sekarang ini ingin menjadi penonton atau ingin menjadi pelaku di dunia industri? Pada dunia industri kreatif seperti musik dan film/drama masih dikuasi oleh Korean Culture ataupun West Culture, sementara industri musik ataupun film di Indonesia belum diperkenalkan secara baik di kalangan masyarakat. Begitu juga di bidang kuliner saat ini dikuasi oleh US, Jepang dan Korea. Dan pada platform digital pun dikuasi oleh US dan China. Bahkan batik sebagai karya orisinil Bangsa Indonesia diklaim sebagai karya Malaysia, begitupun dengan tempe kini diklaim oleh negara Jepang. Hal tersebut harus menjadi perenungan bagi diri kita bersama untuk bisa mencapai visi Indonesia pada tahun 2045. 

        Agar visi Indonesia tahun 2045 bisa tercapai maka SDM pada masa depan harus memiliki 5 penciri, yaitu:
  1. SDM Indonesia harus memiliki karakter kuat, jujur, berakhlak mulia, mandiri dan berintegritas. 
  2. Multi kecakapan abad 21 yang harus dikuasasi dan bersertifikat yaitu berfikir kritis dalam pemecahan masalah, kecakapan komunikasi, kreativitas dan inovatif, kolaborasi dan kecakapan literasi.
  3. Elastis dan mampu menjadi pembelajar sepanjang hayat, hal ini bertujuan untuk mengasah kemampuan akademik, berorientasi pada masalah, mampu belajar mengenai hal-hal baru dan memiliki keterampilan pengembangan individu dan sosial.
  4. Inovatif dan mempunyai jiwa intepreneur
  5. Menjadi bagian dari masyarakat global, disini kompetensi wawasan global pada dasarnya menghendaki warga negara yang dapat bekerja dan memiliki aktivitas hidup sebagai warga negara yang baik dalam tatanan kehidupan dunia. 
        SDM Indonesia kini bertumpu pada generasi millenial, dan generasi millenial inilah yang menetukan masa depan perekonomian Indonesia pada tahun 2045. Mereka yang menjadi kelompok usia produktif yang mendominasi struktur di Indonesia, dan bedasarkan survei sebanyak 69,1% mereka dikatakan sebagai generasi produktif dan berwirausaha (Millenial Intrepreneurs). Dan kini hampir setiap kegiatan millenial tidak lepas dari teknologi. Generasi millenial dituntut untuk dapat membuat inovasi baru yang open minded, informatif, kreatif dan produktif terhadap situasi politik, ekonomi dan sosial yang berjiwa nasional.
       
        Pada dasarnya jika kita ingin mengembangkan SDM Indonesia untuk tumbuh berkompetisi dan memiliki ciri sebagai individu yang bisa bersaing di masa depan harus dibutuhkannya pendidikan. Pendidikan merupakan kunci untuk perkembangan SDM Indonesia yang unggul, dengan pendidikan yang bagus kita dapat merealisasikan visi negara pada tahun 2045. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Strategi Digital Marketing Era Covid-19

Tips&Trik Menyusun Rencana Bisnis

Pentingkah Evaluasi Kinerja? Definisi, Tujuan, Manfaat, Metode